Sunday, April 19, 2015

Ketua Umum Baznas Minta Umat Islam Dukung Produk Pengusaha Muslim

 JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Umum Baznas KH. Didin Hafidhuddin meminta umat Islam untuk medukung produk yang diproduksi oleh pengusaha-pengusah Muslim.

"Salah satu ciri orang bertakwa adalah tolong menolong kepada sesama Muslim. Membeli produk orang Muslim misalnya. Diharapkan dengan cara ini kesejahteraan umat semakin meningkat," kata Didin saat memberi sambutan dalam Milad ke-3 PT. Ufia Tirta Mulia (UTM), Tabligh akbar, dan Santunan kepada anak dhuafa penghafal al-Qur'an.

PT Ufia Tirta Mulia (UTM) adalah sebuah perusahaan air minum mineral milik seorang pengusaha muslim, Ardju Fahadaina. Sebagai wujud rasa syukur, Direktur PT UTM itu menyerahkan infaq pelanggan sebesar Rp 117.500.000 kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Infaq yang disalurkan ke Baznas ini merupakan hasil dari keuntungan penjualan. Setiap pelanggan yang membeli satu liter produk Ufia berarti telah berinfaq sebesar Rp 15. Penyerahan infaq pelanggan ini secara simbolis dilaksanakan di aula masjid Al-Ikhlas, Jatipadang, Jakarta Selatan, Selasa (23/04/2013) pagi disaksikan oleh jamaah yang hadir.

Dalam sambutannya, Ardju mengatakan, penyerahan infaq pelanggan ini merupakan agenda rutin setiap tahun."Semoga dengan program ini dapat membantu kesejahteraan umat Islam," jelas Ardju.

BAZNAS Terima Titipan Infaq PT Ufia

   PT. Ufia selaku produsen air mineral menyerahkan infaq pelanggan sebesar Rp. 27 juta kepada BAZNAS dalam acara Milad PT. Ufia ke – 1 yang berlangsung di Aula Masjid At-Tiin Jakarta, Kamis (28/4).

   Acara dihadiri sekitar 500 undangan, termasuk pejabat dari Pemda Walikota Jakarta Timur, Kanwil  Kementerian Agama DKI Jakarta dan dari Ikatan Persatuan Haji Indonesia (IPHI) Kec. Makasar, Jakarta Timur.

   Mengusung tema ‘Menegakkan Ekonomi Islam, Menuju Negeri baldatun toyyibatun wa rabbun ghofur, acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan sari tilawah yang dibawakan oleh H. Ahmad Fauzi Lubis yang juga Imam besar Masjid At-Tiin.

   Menurut Direktur PT. Ufia H. Ardju Fahadaina, sejak awal berdiri pada Februari 2010, PT. Ufia sudah bertekad untuk menyisihkan Rp 15 dari setiap liter air yang terjual. Kesadaran ini timbul karena dengan gerakan infaq ini akan mengajak umat Islam berlomba-lomba dalam kebaikan, sehingga ekonomi Islam bisa ditegakkan dan ekonomi kapitalis bisa ditinggalkan.Selain itu, beliau juga mengajak kepada para pengusaha lainnya agar menyisihkan zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) kemudian diserahkan kepada BAZNAS sebagai badan zakat yang ditunjuk langsung oleh Presiden untuk kepentingan ummat.

   Dalam kesempatan tersebut Ketua BAZNAS Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin menyampaikan tiga komponen ekonomi syariah yang harus dilakukan demi kepentingan ummat; yang pertama adalah kegiatan usaha, yang kedua lembaga keuangan syariah, dan yang ketiga sektor sosial sebagai wadah ZIS. “Jika ketiga komponen ini sudah berjalan sesuai syariah, insyaallah ekonomi Indonesia bisa lebih baik” cetusnya.

   Langkah yang dilakukan PT. Ufia semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pengusaha muslim lainnya untuk menjalankan kegiatan usaha secara syariah dan peduli terhadap sektor sosial, khususnya zakat, infaq dan shodaqoh, dalam rangka menanggulangi masalah kemiskinan di tanah air. [r]

 sumber : http://forumzakat.net/majalah/

KEKUATAN SEDEKAH Rp 15


Dalam Al Qur'an surat An Nisaa (04:40)
"Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar ZARRAH, dan jika ada kebajikan (sekecil ZARRAH), niscaya Allah akan melipat gandakannya dan  memberikan pahala yang besar di sisi-Nya".

terdapat juga dalam surat Az-Zilzal (07 : 99)
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya"

Kapasitas mata air Ufia yang di gunung Pangrango, Desa Cinagara-Bogor adalah 30 liter/detik. Kalau kita bisa memanfaatkan 20 liter/detik saja :
= 1200 liter/menit = 72.000 liter/Jam
= 1.008.000 liter/hari ( 7 jam x 2 shift = 14 jam)
= 25.200.000 liter/bulan
= 302.400.000 liter/tahun

INFAQ Rp15
=Rp15 x 302.400.000 liter
=Rp 4,5 milyar/tahun

"Insya Allah dengan minum air Ufia, Anda akan mendapatkan kenikmatan berupa Kesegaran, Kesehatan, dan Keberkahan hidup serta mendapatkan kenikmatan akherat berupa pahala"

Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, M.Sc
(Ketua Umum BAZNAS)





 ZAKAT
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, mereka mendapatkan pahala disisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
(QS Al-Baqarah 02 : 277)

SEDEKAH
" Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum pertemuan itu, maka jika kamu tidak memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepada kamu, maka dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS Mujaadilah 58 : 13)

Friday, April 3, 2015

Kehalalan Produk


Air Mineral Dalam Kemasan (UFIA) juga telah terdaftar  di Badan Resmi yang mengeluarkan sertifikat kehalalan produk yaitu MUI.

Berikut kami berikan link portal untuk mengakses dan mengecek kehalalan produk AMDK UFIA
silahkan klik di portal resmi :
1. http://pusathalal.com/images/artikel/produk-halal-mui-daerah/Jawa%20Barat.pdf
   Pada portal PDF ini perusahaan PT. Ufia Tirta Mulia menempati pada halaman 49
2. http://www.halalmui.org/newMUI/images/stories/pdf/LSH/produkhalal0.pdf
   Pada portal PDF ini perusahaan PT. Ufia Tirta Mulia menempati pada halaman 16

Tuesday, March 31, 2015

PT Ufia Tirta Mulia Serahkan Infaq Pelanggan kepada Baznas

Hidayatullah.com–PT Ufia Tirta Mulia (UTM), sebuah perusahaan air minum dalam kemasan menyerahkan infaq pelanggan sebesar Rp 117.500.000 kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

  Penyerahan infaq pelanggan ini secara simbolis dilaksanakan di aula masjid Al-Ikhlas, Jatipadang, Jakarta Selatan, Selasa (23/04/2013) pagi oleh Direktur PT UTM, Ardju Fahadaina kepada KH Didin Hafidhuddin, Ketua Umum Baznas. 
 Acara dirangkai dengan peringatan milad ke-3 PT UTM, tabligh akbar, dan santunan kepada anak dhuafa penghafal al-Qur’an.

  Dalam sambutannya, Ardju mengatakan jika penyerahan infaq pelanggan ini merupakan agenda rutin setiap tahun.“Semoga dengan program ini dapat membantu untuk kesejahteraan umat Islam,” jelas Ardju.
Menurut Ardju, infaq yang disalurkan ke Baznas ini merupakan hasil dari keuntungan penjualan. Setiap pelanggan yang membeli satu liter produk Ufia berarti telah berinfaq sebesar Rp 15. 

  Sementara itu, Didin Hafidhuddin meminta umat Islam untuk medukung produk yang diproduksi oleh pengusaha-pengusah Muslim.
“Salah satu ciri orang bertakwa adalah tolong menolong kepada sesama Muslim. Membeli produk orang Muslim misalnya. Diharapkan dengan cara ini kesejahteraan umat semakin meningkat,” kata Didin.*

Legalitas dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek Ufia telah terdaftar di BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan) dengan rincian sebagai berikut :

MD 265210003293
Tanggal Terbit26-01-2015
Diterbitkan Olehe-Registration Pangan Olahan
 Direktorat Penilaian Keamanan Pangan
ProdukMakanan & Minuman
Nama ProdukAir Minum Dalam Kemasan ( Air Mineral )
MerkUfia
KemasanGelas Plastik (240 ml)
PendaftarPT UFIA TIRTA MULIA - Kab. Bogor, Jawa Barat
Diproduksi OlehPT UFIA TIRTA MULIA - Kab. Bogor, Jawa Barat


Sumber Resmi : http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/webreg/EREG302717201400001/02/Air-Minum-Dalam-Kemasan---Air-Mineral--.html
















































































































































































                                                         

Milad keempat, Ufia setorkan infak lagi ke BAZNAS

  PT Ufia Tirta Mulia, perusahaan air minum syariah pertama di Indonesia merayakan milad keempatnya di Masjid Raya Bintaro Sektor 9 pada Selasa (29/4). Dalam kesempatan tersebut, PT Ufia menyerahkan infak sebesar 90 juta rupiah kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Infak tersebut diperoleh dari penjualan air minum kemasan Ufia. Setiap penjualan 1 liter Ufia, sebesar 15 rupiah dipotong untuk infak. 

Setiap tahun, PT Ufia Tirta Mulia rutin menyetorkan infak di samping zakat.
“Sembilan pintu rezeki itu salah satunya bisnis. Bisnis ini merupakan bisnis yang bagus. Proses pengerjaannya bagus, membayar zakat dan infak pula. Dengan zakat, infak dan sedekah, bisnis umat Islam bisa semakin maju,” kata Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Didin HafidhuddinMSc dalam sambutannya pada acara tersebut.

   Pada acara milad keempat ini, turut hadir Wakil Menteri Kesehatan, Sekjen Forum Umat Islam, dan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah. PT Ufia Tirta Mulia, semenjak berdiri empat tahun yang lalu, selalu mengedepankan kualitas produknya baik dari sisi duniawi maupun ukhuwi. Di setiap proses pengerjaannya selalu diiringi lantunan ayat Alquran dan dzikir. Maka, setiap tetes air Ufia selalu diiringi dengan doa sehingga Ufia dikenal sebagai air doa. Bahkan ketika air diangkut ke mobil untuk dipasarkan, di dalam mobil tersebut juga dilantunkan ayat-ayat suci Alquran yang dibacakan secara murottal.

   “Saya memiliki visi agar air minum Ufia menjadi perusahaan air minum dalam kemasan terkemuka, Islami, menjadi pilihan masyarakat Indonesia serta selalu dalam ridho Illahi,” ungkap Dirut PT Ufia, H. Ardju Fahadaina MSc.

KH Didin Hafidhuddin: Pengusaha Muslim Perlu Mencontoh Haji Ardju

 Jakarta (SI ONLINE) - Di tengah-tengah persaingan ketat bisnis air minum mineral, dimana saat ini dikuasai air mineral terkenal yang sering muncul pada iklan di televisi yang dimiliki pengusaha Yahudi dari Perancis, maka pengusaha air mineral Muslim dari Indonesia, Haji Ardju Fahadaina MSc tidak kenal menyerah dan berusaha untuk terus memenangkan persaingan bisnis air mineral, dengan mendirikan PT Ufia Tirta Mulia yang memproduksi air minum bermineral, berdoa dan beramal merek “Ufia”.

   Salah satu strateginya adalah semakin menggiatkan amal usahanya dengan memberikan zakat dan shodaqoh dari hasil keuntungan perusahaannya kepada fakir, miskin dan anak yatim serta memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak penghafal Al Qur’an. Selain itu terus melakukan promosi di kalangan umat Islam Indonesia yang belum sadar akan pentingnya air minum yang diproduksi oleh pengusaha Muslim sendiri. 

   “Saya kira apa yang dilakukan oleh Haji Ardju perlu dijadikan contoh keteladanan bagi para pengusaha Muslim lainnya, yakni dengan menyisihkan keuntungannya berupa infaq Rp 15 untuk per liter air minum merek Ufia yang terjual di pasaran. Dengan memperbanyak zakat, shodaqoh dan infaq, akan menjadikan harta semakin barokah.”

   Hal itu dikatakan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc, kepada Suara Islam Online seusai acara “Tabligh Akbar & Santunan Yatim Piatu  dan Anak Dhuafa Penghafal Al Qur’an” yang diadakan dalam rangka Milad ke-3 PT Ufia Tirta Mulia (UTM), produsen air minum doa merek “Ufia” di Masjid Al Ikhlash, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (23/4).

   Menurut KH Didin Hafidhuddin, PT UTM yang didirikan Haji Ardju adalah sebuah perusahaan air minum yang didesain untuk kepentingan umat Islam. Dalam hal ini Haji Ardju tidak sekedar berteori yang muluk-muluk, tetapi sudah menjalankannya secara konkret dengan mendirikan perusahaan air minum mineral yang mampu menampung puluhan tenaga kerja.

   Dikatakannya, kalau para pengusaha Muslim selalu menjalankan zakat, shodaqoh dan infaq, maka hartanya akan semakin barokah dengan mendapatkan keuntungan akhirat dengan memberikan keuntungan dunia berupa material yang berlebih. Barokahnya diantaranya akan diberikan kepercayaan diri yang lebih kuat meski harus menghadapi permasalahan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat.

Infak Rp 117,5 Juta   

   Sementara itu pada acara tersebut juga diserahkan infaq sebesar Rp 117,5 juta kepada BAZNAS yang diterima KH Didin Hafidhuddin. Infaq sebesar itu berasal dari sebagian keuntungan hasil penjualan air minum mineral Ufia selama tahun 2012, dimana setiap liternya diinfaqkan Rp 15, sehingga dalam tahun 2012 berhasil terjual 7,83 juta liter air minum doa merek Ufia. Disebut sebagai air minum doa, karena sejak diambil dari mata air, proses produksi hingga pengemasanya bahkan distribusinya selalu diiringi dengan lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an.

   “Memang air minum Ufia rasanya berbeda dengan air minum merek lainnya, karena selalu diiringi dengan sholat, dzikir, doa dan bacaan ayat-ayat suci Al Qur’an, makanya disebut sebagai air minum doa,” ungkap mantan pengusaha pom bensin dan elpiji asli Yogyakarta tersebut. 

   Saat ini diproduksi empat model air minum Ufia, yakni Galon (Rp 9 ribu), botol 600 ml (Rp 26 ribu per kardus), botol 330 ml (Rp 24 ribu per kardus) dan gelas 240 ml (Rp 15 ribu per kardus berisi 48 gelas). Semenytara kapasitas mesin produksi mencapai 70 juta liter per tahun, tetapi baru mampu diproduksi 8 juta liter per tahun atau 11 persen saja. Namun jika beroperasi penuh bisa mencapai 300 juta liter per tahun. Saat ini air minum Ufia sudah dipasarkan se Jabodetabek, Yogyakarta, Cikacap dan Purwokerto.   
“Kalau ingin sukses bisnis, seharusnya kita kembali kepada Al Qur’an dan Al Hadis. Sukses berarti mendapat keberkahan dari Allah Swt. Jadi kita wajib mengejar ukhrowi, tetapi tidak boleh lepas dari cara-cara profesional dalam berbisnis secara Islami. Jangan meniru kebiasaan orang Yahudi dalam berbisnis, yakni dengan mencari keuntungan sebesar-besarnya dan pengorbanan sekecil-kecilnya,” ungkap tokoh bisnis Islami tersebut. 

Zakat 35 Persen

   Kalau biasanya zakat hanya diwajibkan 2,5 persen dari keuntungan suatu perusahaan, namun bagi Haji Ardju Fahadaina MSc, Direktur Utama PT Ufia Tirta Mulia (UTM), Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek “Ufia”, zakat infaq dan shodaqohnya (ZIS) tidak tanggung-tanggung yakni sebesar 35 persen dari keuntungan perusahaan setiap tahunnya.

   “Kalau bagi saya zakat, shodaqoh dan infaq tidak hanya 2,5 persen tetapi 35 persen. Saya haqqul yakin, dengan memperbanyak ZIS maka rizki akan semakin bertambah terus, halalal thayyiban serta barokah,” ungkap Direktur Utama sekaligus owner perusahaan air minum Ufia tersebut.

   Menurut Haji Ardju, semisal keuntungan perusahaannya pertahun sebesar Rp 4 miliar, maka yang dikeluarkan untuk zakat Rp 100 juta (2,5 persen), infaq Rp 1,3 miliar (32,5 persen). Sedangkan sisanya untuk pengembangan usaha Rp 1,3 miliar (32,5 persen) dan kesejahteraan keluarga Rp 1,3 miliar (32,5 persen).

   Dikatakannya, dirinya haqqul yakin akan janji Allah SWT  seperti dalam Al Qur’an Surat An Nisa’ ayat 40: “... dan jika ada kebaikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakan dan akan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya.” Sehingga dirinya tidak khawatir sedikitpun meski ZIS perusahaannya mencapai 35 persen dari keuntungan setiap tahunnya.

   Meski baru berusia 3 tahun, terbukti perusahaan air minum yang didirikannya, PT UTM yang memproduksi air minum bermineral dan beramal merek Ufia, berkembang cukup pesat. Kalau tahun  pertama (2010) hanya mampu menjual 1,8 juta liter, tahun kedua (2011) sudah mampu menjual 8 juta liter atau mengalami kenaikan lebih dari 400 persen sehingga pemasarannya tersebar di seluruh Pulau Jawa.

   Sedangkan tahun ketiga  (2012) mengalami sedikit penurunan dimana hanya mampu menjual 7,83 juta liter. Hal itu disebabkan karena adanya mis manajemen dan pencurian di perusahaannya. Namun setelah pencurian dan mis manajemen berhasil diatasi, maka tahun 2013 ini diharapkan hasil penjualan akan mengalami kenaikan dengan pesat.

   “Insya’Allah, dengan minum air Ufia, anda akan mendapatkan kenikmatan berupa kesegaran, kesehatan dan keberkahan hidup serta mendapatkan kenikmatan akhirat berupa pahala,” ungkap KH Didin Hafidhuddin.

   Sedangkan sumber air minum Ufia diambil dari mata air Gunung Pangrango yang terletak di Desa Cinagara, Caringin, Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas 30 liter/detik, yang diproses secara hygienis dan modern dengan teknologi mutakhir water treatment  dan dilengkapi dengan sinar ultraviolet dan ozonisasi untuk membunuh dan membersihkan kuman secara maksimal.

   “Saya memiliki visi agar air minum Ufia menjadi perusahaan air minum dalam kemasan terkemuka, Islami, menjadi pilihan masyarakat Indonesia serta selalu dalam ridho Illahi,” ungkap Haji Ardju yang dikenal sebagai pengusaha Muslim yang dekat dengan para ulama tersebut. (*)

Beli Air Mineral Ufia, Sekaligus Menyumbang Buat Dhuafa

  "Syukur alhamdulilah pada hari ulang tahun ke tiga ini kami bisa menampung zakat infak dan sedekah (ZIS) dari para pelanggan air minum yang kami produksi dengan merek Ufia," ujar Direktur Utama PT Ufia Tirta Mulia, H Ardju Fahadaina Msc kepada Wartakota Live.com, Rabu (1/5/2013) .

  Menurut Ardju, tahun ini terkumpul ZIS sebesar Rp 117,5 juta, jumlah yang sama dengan tahun lalu. ZIS sebesar Rp 117,5 juta itu dikumpulkan dari para pelanggan air minum Ufia.
Setiap 1 liter air yang dikonsumsi, pelanggan secara langsung menyumbang kepada kaum duafa sebesar Rp 15. Potongan Rp 15 dari para pengguna air Ufia itu dikumpulkan, kemudian diserahkan kepada yang berhak setiap akhir tahun.

"Uang dari pelanggan itu sudah kami serahkan kepada Ketua Umum Badan Amil Zakat nasional (Baznas), Prof Dr Didin Hafiduddin Msc " ujar Ardju.
Ardju memasarkan air minum Ufia itu dengan harga Rp 9.000/galon isi 20 liter. selain galon 20 literan, juga ada kemasan lain yang lebih kecil serta yang kemasan gelas.

  PT Ufia memproduksi air minum tersebut di kawasan pegunungan daerah Bogor. "Selama produksi kami komandangkan ayat-ayat suci Alquran, dengan doa-doa itu kami berkeyakinan air yang kami konsumi penuh dengan berkah keselamatan" tambah Ardju.
Bersamaan dengan penyerahan dana ZIS Rp 117,5 juta tersebut, Ufia juga membagikan bagian kepada 60 anak yatim warga kawasan Jakarta Selatan. Ardju dan para karyawannya bertekad memajukan usaha air minum, dengan asumsi semakin banyak air minum itu dimanfaatkan warga, semakin besar dana yang disisihkan bagi kaum duafa.

   Ufia juga bekerjasama dengan lembaga dan ormas Islam seperti BAZNAS, Korps Dai Dewan Masjid Indonesia (KD-DMI), DMI Provinsi DKI, LDNU Pusat, Masjid Al Ikhlash, LPPTKA-BKPRMI dan Muhamadiyah Provinsi DKI. Hal ini diharapkan dapat mendorong kesadaran umat Islam untuk ber-hijrah dari produk konvensional ke produk Islami.

  Ufia adalah salah satu perusahaan yang konsisten dengan konsep Islami maupun peraturan perundang - undangan yang ada. Kita Kembangkan Produk Islami Dengan Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah”. Itulah tema Milad Ufia ke - 3 ini dengan kegiatan Tabligh Akbar & Santunan Yatim-Piatu Penghafal Al Quran.

Ufia, Air mineral syariah pertama di indonesia

  Jakarta (SI ONLINE)- Kalau sebelumnya ada bank syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah dan hotel syariah, kali ini muncul air mineral syariah. Air Minum Dalam kemasan (AMDK) dengan merek “Ufia”, yang diproduksi PT Ufia Tirta Mulia (UTM) di Caringin, Bogor ini berdiri sejak tahun 2009 lalu. Ufia menyatakan diri sebagai air mineral syariah pertama di Indonesia, dimana sejak dari produksi, distribusi hingga pemasarannya menggunakan konsep Islami. Bahkan pelanggan otomatis berinfaq dan keuntungan perusahan juga disalurkan kepada kaum fakir miskin dan anak yatim.

   “Ufia adalah air mineral syariah pertama di Indonesia. Setiap teguk air minum Ufia, maka akan ada dua kenikmatan yang kita peroleh yakni nikmat dunia (segar dan sehat) serta nikmat akhirat (pahala yang besar),” ujar  Presiden Direktur PT Ufia Tirta Mulia, H Ardju Fahadaina MSc yang didampingi Ustad Harir Rijal kepada pers di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (22/1).

   Dikatakannya, PT UTM yang diresmikan pada 15 April 2009 dan dihadiri ribuan masyarakat sekitar, dimana semuanya berdzikir yang dipimpin Ustad Arifin Ilham. Sejak saat itu setiap hari sehabis sholat Maghrib sampai Isya, seluruh karyawan PT UTM diwajibkan sholat dan berdzikir bersama yang diiringi dengan bacaan ayat-ayat suci Al Qur’an termasuk dalam proses produksi dan pemasarannya. Bahkan sepanjang waktu di pabrik Ufia di Caringin, Bogor, selalu dilantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an secara murotal. Dengan demikian setiap tetas air Ufia selalu diiringi dengan doa, sehingga Ufia dikenal sebagai air doa. Bahkan ketika air diangkut ke mobil untuk dipasarkan, di dalam mobil juga selalu dilantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an yang dibacakan secara murotal.

   Apa yang dikatakan H Ardju Fahadaina itu diamini Ketua Umum Baznas, KH Didin Hafidhuddin. Sampai-sampai Guru Besar UIK Bogor itu mendoakan agar PT UTM perusahaan air minum Ufia terus berkembang dan menjadi barokah bagi umat Islam: “Insya’Allah, dengan minum air Ufia, anda akan mendapatkan kenikmatan berupa kesegaran, kesehatan dan keberkahan hidup serta mendapatkan kenikmatan akhirat berupa pahala,” ungkapnya.


Infaq Pelanggan

   Karena sebagai air mineral syariah pertama di Indonesia, setaip pelanggan dan konsumen Ufia secara otomatis menyumbang Rp 15 untuk setiap liter air minum Ufia yang dikonsumsinya yang diberikan kepada Baznas untuk disalurkan kepada fakir miskin dan anak yatim sehingga akan mendapat pahala. Maka tidaklah mengherankan jika tahun 2010 lalu infaq dari para pelanggan baru mencapai Rp 27 juta atau 1,8 juta liter Ufia yang terjual di pasaran, maka tahun 2011 mengalami peningkatan pesat menjadi Rp 120 juta atau 8 juta liter Ufia yang terjual di pasaran. Sedangkan tahun 2012 diperkirakan akan mengalami peningkatan lagi dalam penjualannya.

“Kalau sebelumnya pangsa pasar Ufia hanya Jabodetabek, maka mulai tahun lalu telah sampai Cilacap, Purwokerto, Sukabumi, Cianjur dan Jogjakarta. Bahkan di kota mahasiswa itu, kami sudah beriklan di televisi lokal,” ungkap H Ardju yang juga asli Jogjakarta tersebut.

   Sedangkan untuk tahun ini, pihaknya akan selalu mengenjot pemasaran Ufia, sehingga diharapkan akan terus meningkat setiap tahunnya. Kalau tahun lalu pemasarannya mencapai 11 persen dari kapasitas produksi, diharapkan tahun ini akan naik menjadi 50 persen dan syukur-syukur bisa mencapai 100 persen dari kapasitas produksi perusahan yang mencapai 70 juta liter pertahunnya,” ungkap tokoh bisnis Islami yang dekat dengan kalangan ulama tersebut.

Untuk itu pihaknya mentargetkan zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) setiap tahun dari perusahaannya sebesar 35 persen dari keuntungan. Sebab dirinya  haqqul yakin, dengan memperbanyak ZIS maka rizki akan semakin bertambah terus, halalal thayyiban serta barokah.

   “Untuk setiap liter air minum Ufia yang terjual, masih kami infaqkan Rp 15 rupiah dari pelanggan. Sehingga setiap umat Islam yang membeli air minum bermerek Ufia,  akan mendapat dua kenikmatan sekaligus yakni nikmat dunia berupa segar dan sehat serta nikmat akhirat berupa pahala yang besar,” ujar mantan pengusaha energi asli dari Yogyakarta tersebut.

Sebab menurutnya, zakat, shodaqoh dan infaq tidak hanya 2,5 persen karena itu jumlah minimal, tetapi bisa sebesar 35 persen. Dirinya haqqul yakin, dengan memperbanyak ZIS maka rizki akan semakin bertambah terus, halalal thayyiban serta barokah.

Misalnya keuntungan perusahaannya pertahun sebesar Rp 4 miliar, maka yang dikeluarkan untuk zakat Rp 100 juta (2,5 persen), infaq Rp 1,3 miliar (32,5 persen). Sedangkan sisanya untuk pengembangan usaha Rp 1,3 miliar (32,5 persen) dan kesejahteraan keluarga Rp 1,3 miliar (32,5 persen).

Dikatakannya, dirinya haqqul yakin akan janji Allah SWT  seperti dalam Al Qur’an Surat An Nisa’ ayat 40: “... dan jika ada kebaikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakan dan akan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya.” Sehingga dirinya tidak khawatir sedikitpun meski ZIS perusahaannya mencapai 35 persen dari keuntungan setiap tahunnya.

Dikatakannya, sumber air minum Ufia diambil dari mata air Gunung Pangrango yang terletak di Desa Cinagara, Caringin, Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas 30 liter/detik, yang diproses secara hygienis dan modern dengan teknologi mutakhir water treatment  dan dilengkapi dengan sinar ultraviolet dan ozonisasi untuk membunuh dan membersihkan kuman secara maksimal.

Sedangkan jumlah tenaga kerjanya mencapai 70 orang, dimana mereka diwajibkan setiap hari untuk berdoa dan membaca Al Qur’an dan sering diadakan dzikir akbar, sedangkan proses produksinya selalu diiringi dengan bacaan ayat-ayat suci Al Qur’an. Maka air minum Ufia dikenal sebagai air minum doa yang penuh dengan nikmat dan barokah.

“Saya memiliki visi agar air minum Ufia menjadi perusahaan air minum dalam kemasan terkemuka, Islami, menjadi pilihan masyarakat Indonesia serta selalu dalam ridho Illahi,” ungkap pengusaha dan tokoh masyarakat yang dikenal dekat dengan para ulama tersebut.

Pabrik Ufia terletak di Desa Cinagara, Caringin, Bogor, Jawa barat. Sedangkan kantor pusatnya di jalan Cut Mutia 1 Blok FA 2 Nomor 35, Sektor 7, Bintaro Jaya, Jakarta Selatan.